Maroko, Sensasi Unik Non Afrika
- Kategori Induk: LIFESTYLE & LEISURE
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Senin, 20 Februari 2012 18:13
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 3177
- 20 Feb
Secangkir teh mint hangat akan disuguhkan di mana saja dan kapan saja. Itulah lambang persahabatan dan persaudaraan yang penuh dengan kehangatan cinta.
Melangkah kaki di Maroko, segera terasa aura yang begitu berbeda. Di tengah udara panas dan kering khas gurun pasir dengan sinar matahari yang terik, sebaliknya kita bisa merasakan keteduhan di dalamnya. Bayangkan, ada hamparan bukit dengan perkebunan hijau, dan juga ada laut plus sungai-sungai yang berair jernih kebiruan. Semua ini memberikan keindahan yang bisa dinikmati sejauh mata memandang. Sekalipun terletak di barat laut daratan Afrika, Maroko seakan-akan menjadi sebuah negara yang terpisah dari ‘induknya’. Maroko terpisahkan oleh pegunungan Altas yang menjulang dan hamparan gurun pasir Sahara yang maha luas. Secara iklim, geografis dan sejarahnya, Maroko memang lebih banyak bersinggungan dengan kebudayaan Mediterania daripada Afrika. Karena itulah, banyak pengunjung yang merasakan ensasi unik saat berada di tempat ini, yang berbeda dari ‘rasa Afrika’.
Al-Karaouine
Banyak orang mengira bahwa Oxford University di Inggris atau Universitas Al-Azhar di Mesir sebagai perguruan tinggi tertua di dunia. Pendapat ini ternyata meleset, karena universitas tertua di dunia justru terletak di Maroko, yaitu University of Karaouine (Al-Karaouine) yang dibangun pada 859 M. Universitas ini berlokasi di Fes, kota keempat terbesar di Maroko setelah Casablanca, Rabat, dan Marakesh. Lembaga pendidikan monumental ini merupakan bagian dari masjid Al-Karaouine yang dibangun oleh Fathima binti Mohamed Al Fahri. Fathima dan kakaknya, Mariam. Adalah kakak beradik yang sangat berdedikasi pada dunia pendidikan, sehingga selama hidupnya, mereka berdua mengeluarkan dana yang luar biasa besar untuk memajukan masyarakat di sekitar mereka. Sejak awal masa pendiriannya, Al-Karaouine sangat berperan dalam pertukaran budaya, ilmu dan pengetahuan diantara masyarakat Muslim dan Eropa. Hingga kini, Al- Karaouine telah mencetak ribuan sarjana berkualitas yang berasal dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Pesona Casablanca
Selain Fes, Casablanca adalah kota yang selalu ramai oleh pengunjung. Kota yang bernama sama dengan salah satu film klasik Hollywood ini merupakan pusat perekonomian, industri, dan keuangan di Maroko. Jakarta dan Casablanca adalah sister city. Tak heran kalau disana ada jalan Jakarta dan di Jakarta pun ada jalan Casablanca. Meski merupakan kota modern, Casablanca tampak indah karena banyaknya bangunan tua bergaya art deco yang masih sangat terawat. Salah satunya adalah Masjid Hassan II. Masjid ini terletak di jantung kota Casablanca, selintas saja tampak spektakuler, sebuah bangunan berarsitektur modern dan disebut-sebut sebagai masjid terbesar dan terindah di Maroko. Keunikannya adalah letaknya yang menjorok ke laut. Inilah masjid satusatunya di dunia yang seolah-olah terapung di atas lautan Atlantik. Uniknya lagi, masjid ini bisa dimasuki oleh wisatawan non-Muslim yang ingin turut menikmati keindahan seni dan suasananya. Benar-benar sebuah bukti toleransi dan kebersamaan yang patut dibanggakan.
Kuliner Hingga Souvenir
Negeri Maroko juga terkenal dengan aneka hidangannya yang kaya rempah. Belum ke Maroko namanya kalau Anda tidak mencoba Tagine (dibaca tajin). Tagine sebenarnya adalah alat masak yang dibuat dari tanah liat berlapis glasur, yang terdiri dari dua bagian. Bagian dasarnya mirip wajan datar dan bagian atas adalah tutup berbentuk kerucut. Tagine umumnya menggunakan potongan ayam atau seafood atau dagung sapi muda atau daging kambing dimasak dengan bawang, rempah-rempah dan minyak zaitun, juga dicampur buah dan kacang-kacangan. Cara memasaknya di steam. Selain aneka kuliner, keunikan souvenir khas Maroko juga bisa Anda lirik.
Ada aneka kaftan yang cantik, kerajinan kulit, copper dan perak yang kesemuanya didesain begitu indah. Namun yang sangat terkenal adalah salah satu amulet Maroko, Tangan Fatima (Hamsa). Hiasan berbentuk telapak tangan ini lengkap denga lima jari, dimana bagian tengahnya biasanya bergambar bola mata. Hamsa, berasal dari bahasa Arab ‘khamsa’ yang berarti lima, dipercaya sebagai pelindung atau penolak bala.
tips & trik nyaman berlibur di maroko
= Sebaiknya Anda berkunjung ke Maroko pada musim semi Saat inilah Anda bisa menikmati keindahan nuansa gurun namun hijau dengan pepohonan yang tumbuh subur.
- Persiapkan banyak uang receh di kantong Anda. Memberi tip adalah salah satu kebiasaan disana. Jadi janganlah lupa memberikan tip 5-10 persen kepada pelayan, pengemudi taksi, juga tour guide dan petugas hotel.
- Tawar menawar adalah salah satu seni yang lazim dan merupaka bagian internal dari kebudayaan Maroko. Inilah saatnya Anda menguji ketrampilan bargaining. Para pedagang justru lebih menghargai pembeli yang menawar harga daripada yang pasif.
- Jangan kaget bila ada seorang penduduk lokal menawari secangkir teh mint. Minuman teh yang bercampur daun mint ini merupakan salah satu lambang keramahtamahan,karena itu tidaklah sopan untuk menolaknya.
Comments
RSS feed for comments to this post