GREEN DESIGN DALAM INTERIOR
- Kategori Induk: ARSITEKTUR & DESIGN
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Selasa, 17 Maret 2009 23:38
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 10460
- 17 Mar
Seorang desainer sebagai agent of change, sudah saatnya tidak hanya mendesain dengan pintar, tapi juga harus mencipta rancang bangun yang punya value. Tujuannya, menciptakan lingkungan hijau untuk masa depan yang sudah menjadi tuntuan saat ini. Dalam interior desain, para desainer dan praktisi yang terkait sebaiknya memahami persoalan lingkungan baik makro maupun mikro di lingkungan kita dan mencari upaya-upaya untuk memperbaikinya. Salah satu diantaranya adalah dengan memperhatikan perbaikan lingkungan global serta penerapan prinsip-prinsip perencanaan yang ramah lingkungan di setiap proses desain.
Green Design dalam interior menjadi Isu penting saat ini . Desainer dituntut untuk lebih sensitif terhadap global warming, energy efficiency dan water efficiency , atmosphere dan lingkungan alam. Kualitas kehidupan di dalam ruangan (indoor) harus dipertahankan dengan tetap menciptakan desain yang inovatif dalam setiap proses desain yang di lakukan.
Our live have changed,..….kehidupan telah berubah disebabkan oleh pengaruh perubahan iklim dan kemajuan teknologi. Apapun yang dilakukan dalam desain interior harus berpikir maju, melangkah 50 tahun kedepan.
Karenanya, bagi desainer interior, sejak awal dalam proses desain, hendaknya telah dipikirkan hal-hal terkait green design, diantaranya dengan :
- Memperhatikan kualitas produk dan material interior yang ramah lingkungan (sustainable design )
- Memperhatikan dampak kesehatan ( health issues ).
- Menggunakan tumbuhan / tanaman untuk menetralkan udara dan memproduksi O2 dan mengeluarkan gas carbon, khususnya pada design interior healthcare
- System sanitasi yang baik.
- Water conservation.
- Desain untuk masa yang akan datang harus mempertimbangkan water conservation dan penggunaan daur ulang air (water recycling). Karena diketahui, cadangan air makin lama makin menipis.
- Think smart.
- Saat ini desainer harus smart dalam memilih atau menentukan produk-produk yang hendak digunakan. Semisal untuk produk sanitair, dimana telah banyak diproduksi produk-produk yang mempertimbangkan segi water saving dan energi saving.
- Energy conservation
- Sebaiknya mendesain dengan meminimalisasikan penggunaan energy. (Less energy).
- Memanfaatkan cahaya alami semaksimal mungkin, merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan penggunaan energy yang benar
- Memperhatikan berapa banyak sampah ‘waste’yang diproduksi dalam setiap desain yang dikerjakan.
- Desain Interior yang tercipta diharapkan mempertimbangkan sustainable spaces’, kebersihan dan segi higienis, eco friendly, dan proses /system daur ulang.
Pada akhirnya dalam green design tetap tidak dapat dipisahkan dengan perubahan global, pengaruh teknologi, kesehatan dan kebersihan , efisiensi energy dan air. Dan sebagai desainer interior, salah satu tugasnya adalah meyakinkan klien akan pentingnya penerapan green design.