Pola Linier Hunian TROPIS
- Kategori Induk: ARSITEKTUR & DESIGN
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Sabtu, 17 Mei 2014 17:11
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 2416
- 17 Mei
Terlebih jika bangunan harus mewadahi dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai rumah tinggal dan tempat bekerja. Inilah yang ditampilkan di sebuah rumah tinggal merangkap fungsi sebagai studio desain grafis, kediaman Ismiaji Cahyono (Aji) dan Citra Lestari, di bilangan Bintaro, Tangerang. Desain bangunan dengan detil-detil menarik, pergerakan ruang yang mengalir didukung tatanan interior yang terkonsep dengan baik, tak lepas dari tangan dingin buah karya arsitek senior, Gunawan Tjahjono, yang tak lain ayahanda Ismiaji.
Desain rumah ini mengakomodasikan aspek fungsional dan pemenuhan kebutuhan sebagai rumah dan kantor, sesuai dengan permintaan pasangan Aji dan Citra. Yang menarik, rumah dua lantai ini memiliki lahan yang terbatas. Bidang lahan seluas 192 meter dengan bentuk memanjang ke belakang, menempatkan bangunan rumah berukuran 6 x 16.5 meter.
Untuk menyiasati lebar bangunan yang sempit, digunakan pola linier sederhana pada penempatan ruang-ruangnya, yang sangat tepat guna. Di lantai satu yang ditata untuk ruang tamu, ruang keluarga, dapur dan area kerja, masing-masing ruang saling menyatu. Batas antar ruang bersifat mengalir dan transparan, sehingga ruangan terasa luas dan lapang. Penyatuan beberapa fungsi ruang, tidak menimbulkan kesan sesak dan padat karena terdapat akses visual ke seluruh sudut ruang dan lahan. Terlebih, ruangan ini memiliki bukaan jendela pada keempat sisinya, sehingga ruangan menjadi terang berkat cahaya matahari yang leluasa masuk.
Adapun di lantai dua yang merupakan zona privat untuk mewadahi kamar tidur dan ruang tidur pribadi, terdapat ruang-ruang yang tersusun secara runtut dan menerus, mengikuti panjang bangunan. Penempatan jendela tetap dipertahankan pada keempat sisinya, sehingga area ini tetap terang, dan menciptakan kesan lapang.Suasana nyaman di rumah ini juga didukung dengan penataan interior, termasuk pilihan furniturnya. Di ruang tamu, ditempatkan perangkat meja kursi berdesain simpel, berdampingan dengan meja besar dan bangku panjang dari kayu. Area ini bersifat multifungsi, yaitu sebagai ruang duduk sekaligus ruang makan.
Berhadapan dengan area ini terdapat dapur yang didesain simpel. Top table marmer, material finishing kabinet dari HPL motif serat kayu warna abu-abu, dikombinasi stainless steel untuk backsplash dan rak gantung. Sebuah meja makan berdesain sangat simpel, ditempatkan menyatu dengan dapur. Di lantai dua, penataan interior nampak sedikit berbeda dari lantai dasar. Jika di lantai bawah, dominasi warna abu-abu dari aplikasi semen ekspos sangat terasa, di lantai dua suasananya lebih hangat berkat penggunaan material kayu baik untuk furnitur, plafon ataupun lantainya.
Seperangkat sofa empuk siap menemani penghuni rumah untuk bersantai di area ini. Terdapat rak-rak kayu untuk menempatkan TV dan pernak-pernik, yang didesain menyatu dengan anak tangga menuju lantai mezanine. Lantai mezanine rencananya akan digunakan sebagai gudang dan perpustakaan.Adapun untuk arsitektural bangunan, kesan tropis yang hadir diperkuat dengan penerapan bukaan-bukaan yang cukup mendominasi tampilan. Jendela yang hadir dengan bentuk trapesium dan lingkaran, tak hanya berperan sebagai ventilasi, namun sekaligus aksen penghias fasad. Unsur rumah tropis juga nampak dari pengolahan taman dan elemen lansekap yang berperan “melembutkan” karakter bangunan yang kaku. Sebagai “partisi hidup”, taman tidak hanya ditempatkan di halaman utama (depan dan samping) namun juga di sejengkal lahan di bagian belakang rumah, yaitu sebagai taman kering.