Shanghai Pesona Paris of The East
- Kategori Induk: LIFESTYLE & LEISURE
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Kamis, 02 April 2009 22:29
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 4728
- 02 Apr
Popularitas kota yang terletak di muara Sungai Yangtze ini telah tersiar ke seluruh penjuru dunia. Salah satu kota bisnis terkemuka di Republik Rakyat Tiongkok yang banyak mengalami perubahan dalam waktu singkat ini dikenal pula akan industri pariwisatanya yang unik sebagai hasil perpaduan budaya barat dan timur.Ada pepatah lama yang popular di masyarakat Tiongkok bahwa jika kita ingin mengetahui sejarah dari negeri ini, datanglah ke Xian yang konon telah menjadi saksi dari sejarah Tiongkok selama lebih 2000 tahun. Atau, berkunjunglah ke Beijing yang memiliki cerita sejarah selama lebih dari 1000 tahun. Namun kalau Anda tertarik pada sejarah moderen dari negeri tirai bambu ini, datanglah ke Shanghai!Sudah sejak ratusan tahun yang lalu, Shanghai laksana magnet bagi para pedagang dari barat. Mereka berduyun-duyun datang ke kota ini untuk melakukan negosiasi ekspor – impor dengan pebisnis lokal. Letaknya yang sangat strategis di tepi Laut China Selatan membuat Shanghai menjadi pintu masuk ke negeri nan kaya raya ini.
Seiring perkembangan waktu, sejak tahun 1920an Shanghai semakin mengokohkan didiri sebagai kota pusat perdagangan dunia. Meski sempat porak poranda lantaran menjadi rebutan para kaum kolonialis dan juga lantaran terpaan krisis ekonomi, saat ini ada lebih dari 300an perusahaan yang berada di top listing dari 500 perusahaan paling terkemuka di dunia versi majalah Forbes, memiliki kantornya di sini.Daerah industri terkenal di Pudong New Area berkembang sangat pesat dalam waktu kurang dari 10 tahun terakhir, sementara distrik Lujiazui dikenal sebagai pusat industri pasar modal dan keuangan ultra moderen. Gedung-gedung griya tawang dengan model arsitektur terkini seperti Jinmao Tower dan Shanghai Global Financial Center bermunculan menghiasi langit salah satu kota paling moderen di seantero RRT ini sementara Oriental Pearl TV Tower, Pudong International Airport dan Shanghai International Convention Center tetap menawarkan pesona tersendiri sebagai icon kota bisnis tersibuk di daratan Tiongkok ini.
Banyak event berskala internasional diselenggarakan di kota yang telah mampu mensejajarkan diri dengan kemegahan New York dan Paris dalam waktu kurang dari 10 tahun ini, mulai dari acara pertemuan pembesar politik dunia, pelaksanaan pameran-pameran industri kelas dunia, hingga pertemuan bersifat akademis, olah raga, kesenian bahkan peragaan busana. Shanghai Top 5 Attractions:
Pariwisata di Shanghai bertumbuh pesat seiring semakin
meningkatnya popularitasnya di mata dunia. Inilah beberapa (dari sekian banyak) pusat atraksi wisata utama di kota Shanghai.1. Oriental Pearl TV Tower adalah symbol moderenisasi Shanghai City. Didirikan tepat di sebelah aliran Huangpu River dan the Bund area dengan ketinggian 468 meter, bangunan ini adalah menara TV tertinggi se Asia dan tertinggi ke-3 di dunia.
2. Shanghai World Financial Center adalah gedung griya tawang tertinggi di Tiongkok, banyak dipergunakan oleh perwakilan bisnis asing untuk membuka cabangnya. Dari sini, kecantikan panorama kota Shanghai bisa dinikmati secara maksimal.
3. Satu lagi yang tidak boleh terlewatkan saat berkunjung ke Shanghai adalah The Bund. Terletak di sisi timur dari Huangpu River, di sini Anda bisa menikmati sejuknya udara dan pesona keindahan matahari terbit saat fajar tiba. Di daerah ini, pusat industri keuangan moderen Shanghai berpusat. Deretan gedung-gedung megah dengan pilar-pilar besar bergaya kolonial Eropa yang banyak didirikan pada awal abad ke-20 ini merupakan pesona tersendiri, apalagi dengan berbagai atraksi kesenian jalanan yang kerap dipertontonkan oleh para seniman jalanan lokal saat senja tiba bertempat di lapangan di mana patung Marshal Chen Yi berada.
4. Tak cuma itu yang bisa Anda saksikan saat di Shanghai. Masih ada Nanjing Road yang merupakan “The Number 1 commercial street in China” di mana pada jalan sepanjang 5.5 kilometer ini, Anda bisa menemukan lebih dari 600 toko (yang sebagian besar didominasi toko fashion) yang setiap harinya rata-rata dikunjungi oleh 1,7 juta orang! Untuk para shopping mania, dijamin Anda bakal jatuh cinta pada tempat ini di kunjungan pertama.
5. Yuyuan Garden 
adalah taman kota tertua dan terbesar di Shanghai yang gaya arsitekturnya banyak dipengaruhi oleh dinasti Ming dan Qing. Taman ini memiliki 6 area yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Namun diantaranya, The Grand Rockery yang terletak tepat di tengah-tengah taman, adalah yang paling popular dan menjadi favorit para pengunjung.Shanghai Shopping:
Kota yang terletak di sebelah timur dari RRT ini sudah lama
dikenal dengan sebutan “Shopping Paradise”. Jadi, jika Anda sedang berada di Shanghai, jangan pernah lewatkan kesempatan berbelanja habis-habisan, dan memang oleh pemerintah setempat, shopping juga dimasukkan dalam agenda pariwisata setempat. Pusat perbelanjaan di Shanghai terbagi di area yang disebut “Four Streets and Four Cities”. Nanjing Road, salah satu dari 4 daerah perbelanjaan tersebut dikenal dengan reputasi sebagai The No.1 Commercial Street in China. Dibangun pada awal abad ke-20, Nanjing Road memiliki koleksi terlengkap dari berbagai jenis toko yang menjual apa saja, dan bahkan sebagian diantaranya telah diwariskan turun temurun sejak puluhan tahun lalu. Seiring kemajuan zaman, didirikan pula pusat perbelanjaan moderen (mall) yang saling berdampingan satu sama lain, membuat tempat ini senantiasa dipadati pengunjung setiap harinya.
Huaihai Road, yang terletak di dekat Nanjing Road, dikenal dengan koleksi produk-produk fashion dari designer kelas dunia. Sementara North Sichuan Road dikenal sebagai surganya berburu produk-produk merchandise unik dengan harga terjangkau. Yang terakhir, yakni Middle Tibet Road, dikenal sebagai pusatnya jajanan khas setempat.
Shanghai Dining:
Shanghai juga sekaligus dikenal sebagai surganya wisata kuliner. Keragaman pengaruh budaya dari berbagai belahan dunia banyak mempengaruhi dan menciptakan jenis-jenis makanan ‘baru’ yang dipadu dengan citarasa local. Karena itu, atraksi wisata yang satu ini pun, tidak boleh Anda lewatkan begitu saja.Shanghai Cuisine, yang dalam bahasa setempat disebut dengan Hu Cai, bisa dikenali dari dua ciri khasnya yakni Benbang Cuisine dan Haipai Cuisine.
Benbang Cuisine, secara harafiah berarti makanan local, yakni jenis makanan tradisional yang banyak dimasak oleh kebanyakan keluarga tradisional setempat selama ratusan tahun lalu. Bahan-bahan yang dipergunakan kebanyakan terdiri atas ikan segar, daging ayam, daging babi dan beragam sayur mayur. Makanan a la Benbang dapat dikenali dengan aromanya yang ‘tajam’ namun khas, cita rasanya yang cenderung manis serta warnanya yang tampak menyala yang dihasilkan dari campuran minyak dan kecap dari kacang kedelai.
Haipai Cuisine, adalah jenis makanan ‘baru’ yang dihasilkan dari akulturasi dengan budaya luar termasuk pengaruh dari wilayah RRT lainnya maupun dari negeri barat. Bahan-bahan yang dipergunakan didominasi dengan penggunaan ikan segar, beragam jenis udang, kepiting dan cumi-cumi.
Akhir-akhir ini, citarasa kuliner makanan Shanghai juga banyak mengadaptasi pengaruh Cantonese Cuisine (yang juga dikenal sebagai pusatnya makanan enak). Hasilnya, saat ini Anda bisa menemukan berbagai jenis makanan yang tidak begitu berminyak (sehingga lebih menyehatkan) dan lebih kaya variasi rasa.
Berikut adalah beberapa rekomendasi jenis makanan lokal yang tidak boleh terlewatkan saat di Shanghai:
1. Xia Zi Da Wu Shen dikenal sebagai makanan sea-food paling terkenal di seantero Shanghai. Menggunakan haisom kering yang terlebih dahulu direndam dalam air dan kemudian ditumis menggunakan minyak panas, arak kuning dan kecap kedelai dan beberapa bahan masakan ‘rahasia’ lainnya. Hasilnya, disamping citarasanya yang hebat, makanan ini dikenal mengandung protein tinggi dan konon, bisa mencegah perkembangbiakan sel kanker. Jadi, siapa bilang makanan enak itu tidak baik untuk kesehatan? 2. Ba Bao La Jiang adalah makanan a la Benbang yang bisa dikenali dari warnanya yang ‘menyala’. Cita rasanya sedikit pedas karena diolah menggunakan campuran saus cabe dan saus kedelai. Bahan makanan lain yang termasuk dalam campuran makanan ini adalah udang (yang diolah langsung dengan kulitnya), daging ayam beserta jerohannya, ebi, batang bamboo muda dan campuran berbagai bumbu khas lainnya. Makanan ini bisa berfungsi untuk mengisi perut yang lapar sekaligus menghangatkan tubuh, terutama saat musim dingin.
3. You Bao He Xia adalah termasuk makanan favorit saya. Makanan ini dihasilkan dari campuran berbagai bahan seafood segar (terutama udang) yang digoreng kering dan ditumis dengan campuran berbagai saus yang terdiri atas arak kuning, kecap manis, gula, saus tiram, bawang putih dan saus jahe. Makanan yang cenderung bercita rasa manis ini sungguh nikmat apabila dimakan dengan nasi putih hangat.
4. Yan Du Xian dibuat dari daging babi yang terlebih dulu dikukus sebelum ditumis dengan banyak menggunakan kuah kaldu dan campuran batang bamboo muda.
5. Qing Chao Shan Hu, dikenal pula dengan nama Xiang You Shan Hu, adalah jenis makanan dengan bahan dasar belut yang ditumis dengan campuran batang bamboo muda, arak kuning, gula, kecap manis, jahe dan beberapa bahan unik lainnya. Sebelum disajikan, biasanya di bagian atasnya ditaburi dengan irisan daging tiram dan kemudian disiram dengan minyak panas sehingga aromanya yang khas langsung membuat perut lapar.
Local Snacks
Disamping makanan ‘berat’ nan mengenyangkan, berikut adalah beberapa jajanan khas Shanghai yang patut Anda masukkan dalam daftar ‘must try’ diantaranya, crab-yellow pastry (pastry dari olahan daging kepiting), fried stuffed buns, chop rice cake, vegetable stuffed buns, Leisha dumplings dan wonton (sejenis pangsit goreng). Beberapa ruas jalan yang dikenal sebagai pusat jajanan local adalah Wujiang Road, Old Town God Temple Snack Street, South Yunnan Road dan Xianxia Road.
