Apik dengaAn KkeraAmik
- Kategori Induk: PROPERTY & REFERENSI BISNIS
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Selasa, 20 April 2010 18:32
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 1957
- 20 Apr
Sebagai contoh, inovasi dari motif dan tekstur lantai di ruang tamu berbeda dengan kamar mandi,
begitu pula dengan teras dan carport. Apalagi, untuk lantai di kamar mandi yang merupakan area basah, tidak boleh licin sehingga permukaan lantai harus bertekstur. Ini berbeda dengan lantai di ruang tamu yang harus memberikan kesan bersih. Berbeda lagi dengan tuntutan lantai di carport atau garasi, permukaan lantai harus cukup kuat dan tidak licin pada saat dibersihkan.
“Itulah yang membuat keramik mampu bersaing dengan jenis bahan pelapis lantai yang lain. Kekayaan motif dan tekstur yang disandang oleh lantai keramik ini membuatnya sering dipilih
karena dapat diaplikasikan pada hampir seluruh bagian rumah,” kata Edy Suyanto dari Arwana Citramulia.
Karenanya, untuk menjawab tuntutan fungsi, selera dan ketersediaan material keramik pada lantai yang sering digunakan di hunian, kami menyajikannya buat Anda.
Latar belakang Keramik
Dilihat dari asal muasalnya, keramik berasal dari bahasa Yunani Keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselen, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam, dan anorganik yang berbentuk padat. Umumnya, senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan thermal dan kimia dibandingkan elemennya.
Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia, dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada lingkungan geologi dimana bahan diperoleh. Secara umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas. Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi konduktor panas yang jelek. Di samping itu keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik, secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya.
Ragam Jenis Keramik
Secara umum keramik terbagi atas dua bagian, yakni keramik tradisional dan keramik halus. Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan alam, seperti kuarsa, kaolin, dan lain lain. Yang termasuk keramik ini adalah barang pecah belah (dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk industri (refractory). Sedangkan keramik halus atau fine ceramics adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida logam atau logam.
Umumnya keramik memiliki sifat rapuh. Hal ini dapat dilihat pada keramik jenis tradisional seperti barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya. Coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik. Bandingkan dengan piring dari logam, pasti keramik mudah pecah, walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis keramik hasil sintering, dan campuran sintering antara keramik dengan logam.
Sifat lainnya adalah tahan suhu tinggi, sebagai contoh keramik tradisional yang terdiri dari clay, flint dan feldfar tahan sampai dengan suhu 1200 C. Keramik engineering seperti keramik oksida mampu tahan sampai dengan suhu 2000º C. Sifat kekuatan tekan tinggi, merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang keramik terus berkembang.
Aplikasi Keramik
Saat kini, kepopuleran material keramik memang tak terbantahkan. Selain akrab di dunia konstruksi material ini
pun memiliki beragam variasi ukuran mulai dari 10x10 cm, 15x15 cm, 20x20 cm, sampai 30x30 cm. Bahkan saat ini ada juga ukuran lain, yakni 25x30 cm, 40x40 cm, atau 60x60 cm. Tak hanya itu, motifnya juga beraneka ragam, ada yang bermotif parket kayu, batu alam, bahkan motif marmer. Selain itu, dari sisi harga material ini merupakan pilihan yang tepat untuk kocek yang tidak terlalu tebal, karena harganya tidak mahal tetapi tampilannya bisa seperti batuan dari alam. ”Tren desain keramik terkini adalah tipe batu alam dengan nuansa warna soft colour seperti ivory, beige, off white dan lain-lain. Sedangkan ukuran yang disukai adalah bertipe besar (40x50 cm), karena bisa digunakan untuk dinding,” ujar Edy.
Namun, dalam proses pembuatannya, seringkali terjadi cacat produksi. Misalnya, ukuran yang tidak presisi 90 derajat, atau retak pada permukaannya.
Panel keramik demikian dikenal dengan kualitas II (KW 2). Semakin banyak kerusakan, maka keramik akan turun kelas menjadi kualitas III (KW 3). Keramik jenis KW3 lebih sulit pemasangannya, karena siar atau sela yang dihasilkan antara panel keramik tidak beraturan atau terdapat pecahan-pecahan kecil di salah satu sisinya. Untuk mengatasinya, kombinasikan panel lantai yang satu dengan panel lantai lain, bisa beda warna atau beda tekstur.
Jadi, tidak ada alasan jika menggunakan keramik tak bisa tampil dengan apik.