ERA BARU KAWASAN BERTUMBUH
- Kategori Induk: PROPERTY & REFERENSI BISNIS
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Rabu, 05 Jun 2013 20:01
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 2096
- 05 Jun
Kawasan merupakan pertimbangan paling penting dalam investasi properti. Jika, tingkat pertumbuhannya tinggi, tentu saja akan jadi incaran para investor properti Ide memaksimalkan potensi kawasan di berbagai belahan ibukota yang dicetuskan oleh
Lantas, kawasan mana saja yang masih menyimpan prospek pertumbuhan dan sekaligus sebagai wahana investasi favorit bagi banyak orang?. Menurut Ali Tranghanda, Direktur Ekseskutif Indonesia Property Watch, secara umum kawasan Jakarta Barat atau Jakarta Utara masih berpeluang untuk investasi diikuti oleh Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Timur. ” Dalam dua tahun terakhir ini, terjadi kenaikan harga cukup tinggi di beberapa wilayah, seperti Serpong, Tangerang, dan Pantai Indah Kapuk (PIK), hingga berkisar 50%-60% per tahun. Namun, secara umum pertumbuhan nilai properti berkisar 35 %, katanya. Sementara itu, Arief Rahardjo Head of Research Advisory PT Cushman & Wakefield Indonesia, mengatakan perkembangan Jakarta Barat yang selalu dikonotasikan dengan perkembangan sentra komersial seperti Grogol dan Puri Indah sangat pesat. “Terutama sejak banyak akses jalan tol JORR yang akan di buka di daerah ini,”kata Arief. Tak heran beberapa pengembang besar berlomba mengembangkan proyek mixed use di kawasan ini. Sebut saja Podomoro City di Grogol, St Moritz oleh Lippo Karawaci, Metropolitan Kentjana dan beberapa pengembangan besar, Puri Mansion dan Green Lake City oleh Agung Sedayu Group “Investasi mereka bukan kebetulan,” tegas Arief. Khusus Jakarta Utara, Arief menilai permintaan juga sangat pesat. Hanya saja,lahan yang terbatas memaksa pengembang baru properti di daerah ini memerlukan reklamasi, seperti terlihat di PIK, Pantai Mutiara, Ancol, dan lain-lain. “Di daerah tersebut, serta Sunter dan Kelapa Gading, punya potensi besar, baik dari perumahan, ruko,usat perbelanjaan,kondominium, hotel, serta perkantoran mulai berkembang disana,” terang Arief. Seperti di Jakarta Barat, perkembangan akses jalan di wilayah Jakarta Selatan mulai dari kawasan Simatupang, Pondok Indah, Bintaro, hingga Serpong memicu perkembangan properti yang sangat pesat mulai pertengahan tahun 1990-an. Dengan makin terbatasnya lahan yang sangat primer di Jakarta Selatan, harga rata-rata dari properti ini masih mungkin naik. Jadi, kawasan bertumbuh merupakan era baru untuk memikat konsumen properti.