6 Rahasia Hijau Nan Segar Dalam Rumah
- Kategori Induk: ARSITEKTUR & DESIGN
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Selasa, 01 Mei 2012 18:15
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 2875
- 01 Mei
Seringkali, rumah bisa terkesan menjadi lebih hangat, nyaman, dan “mengundang” jika ada sentuhan aneka tanaman di dalamnya. Pot bunga kecil yang diletakkan di kusen jendela dapur atau tanaman cantik di ruang keluarga akan mampu mengangkat kesan dan suasana menjadi lebih berbeda. Kebanyakan orang ragu mengenai bagaimana cara menanam dan merawat tanaman dengan mudah. Hal itu dikarenakan kesibukan mereka dan sulitnya meluangkan waktu hanya untuk sekedar merawat tanaman. Home gardening, merupakan istilah yang digambarkan untuk sebuah kegiatan berkebun yang dilakukan di rumah. Menariknya, bagi Anda yang sibuk, kehadiran nuansa hijau dedaunan merupakan sajian yang sangat baik untuk pereda stress. Tidak hanya itu, kehadiran tanaman juga akan membantu menyerap polusi udara yang terjebak di dalam rumah, membawa lebih banyak oksigen, dan menjaga udara dalam rumah tetap segar dan sehat.
Pada edisi kali ini, ada beberapa petunjuk yang akan membantu Anda untuk bercocok tanam di rumah dan menjadikannya sebuah pengalaman yang sangat menyenangkan.
1. Tanaman yang sehat
Pilih tanaman yang masih muda dan sehat, tidak perlu berukuran besar. Lihat daunnya, usahakan pilih tanaman yang memiliki warna daun hijau segar. Hindari tanaman yang telah rusak atau memiliki daun layu. Pastikan terlebih dahulu permukaan tanah pada pot tidak keras. Jika Anda ingin menambahkan warna pada ruang, carilah tanaman yang daunnya berwarna atau tunasnya berbunga. Mereka akan menjadi salah satu warna yang memberikan sentuhan yang sempurna pada ruang.
2. Rahasia menanam
Bertentangan dengan apa yang banyak orang percaya, beberapa tanaman akan mati karena terlalu diperhatikan daripada diabaikan. Untuk menjaga tanaman tetap segar dan sehat, rahasianya hanya dengan mengetahui kondisi khusus tumbuh kembang mereka dan memeliharanya dengan jumlah cahaya, air, kelembaban dan pupuk yang benar dan cocok.
3. Pupuk
Tidak seperti tanaman yang ditanam di tanah lapang yang mampu mendapatkan sendiri nutrisi dari tanah, tanaman pot sangat bergantung pada tukang kebun untuk segala kebutuhan nutrisi mereka. Aturan yang signifikan saat pemberian pupuk adalah ‘sedikit dan sering’. Sekali lagi, berhati-hatilah agar tidak memberi pupuk yang terlalu sedikit karena tanaman akan kekurangan nutrisi. Sebaliknya, jangan pula terlalu banyak karena tanaman akan mati karena keracunan.
4. Cahaya
Beberapa tanaman suka cahaya, sementara yang lain relatif lebih suka kondisi yang teduh. Untuk tanaman penyuka cahaya, letakkan tanaman pada tempat dimana mereka bisa langsung menerima sinar matahari paling lama sekitar enam jam tiap harinya. Biasanya, tanaman jenis ini adalah tanaman bungabungaan seperti mawar dan beberapa jenis anggrek. Jika sinar matahari tidak tersedia, letakkan pada tempat di mana mereka bisa mendapatkan sinar matahari yang kuat selama banyaknya hari. Untuk tanaman penyuka keteduhan, seperti bunga anthurium dan tanaman bintang merah (Guzmania lingulata), mereka cocok diletakkan pada area yang baik, dengan kuat cahaya kurang lebih selama enam jam perharinya, tetapi tidak diletakkan tepat di bawah sinar matahari. Tanaman jenis ini juga cocok diletakkan pada balkon dan koridor pada bangunan tinggi seperti apartemen.
5. Kelembaban
Kelembaban, merupakan jumlah uap air yang terkandung pada udara, hal ini berkaitan erat pada pertumbuhan tanaman. Sebagai contohnya, tanaman pakis dan anggrek merupakan tanaman tropis yang beradaptasi dengan area yang berkelembaban tinggi. Sedangkan kaktus, tanaman ini datang dari wilayah yang kering dan berkembang dan tumbuh pada tempat yang memiliki kelembaban rendah. Kondisi udara yang lembab merupakan kodisi yang kondusif bagi jamur dan bakteri untuk tumbuh, khususnya pada tanaman pot. Maka dari itu, pastikan untuk meletakkan tanaman pot Anda pada tempat yang memiliki sirkulasi udara yang baik.
6. Air
Air adalah hal yang krusial untuk diperhatikan pada tanaman pot, karena akar-akar pada tanaman pot tidak mampu mencari sendiri air-air mineral yang umumnya terkandun pada tanah lapang. Penting untuk memerhatikan kondisi permukaan tanah pada pot. Apabila permukaan tanah terlihat sudah kering, maka lekas siram tanaman dengan air bersih. Pastikan air menyerap pada pori-pori tanah dan mengalir, kemudian jatuh melalui lubang-lubang pada dasar pot. Tanaman penyuka cahaya membutuhkan jumlah air yang lebih banyak dibandingkan tanaman penyuka suasana teduh. Pastikan jumlah air yang disiramkan benar-benar cukup, tidak kurang ataupun lebih. Karena ketika air menerima sedikit air saja, tanaman bisa layu dan berkurang kesegarannya dan kemudian menjadi kerdil. Sebaliknya, jika tanaman menerima air dalam jumlah banyak, kondisinya akan layu karena akar tanaman terendam air tanah .