Pengaruh Warna dalam Ilmu Feng Shui
- Kategori Induk: LIFESTYLE & LEISURE
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Senin, 08 Agustus 2011 16:39
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 3800
- 08 Agu
Untuk mengetahui pengaruh warna dalam ilmu feng shui, pertama-tama kita perlu mendapatkan pemahaman yang benar tentang teori five elements. Walaupun sekilas terlihat sederhana, tetapi sesungguhnya apabila teori ini semakin diperdalam maka akan terlihat semakin rumit.
Teori Five Elements
Beberapa hal mendasar yang perlu kita ketahui mengenai aplikasi warna menurut ilmu feng shui adalah bahwa dalam teori five elements terdapat tiga siklus, yaitu siklus produktif, siklus destruktif dan siklus memperlemah. Lima elemen tersebut adalah api, tanah, logam, air dan kayu. Selanjutnya teori five elements ini perlu dipadukan dengan ba gua (delapan trigram) sehingga kita mengetahui bahwa arah selatan bersifat api, arah barat daya dan timur laut bersifat tanah, arah barat dan barat laut bersifat logam, arah utara bersifat air serta arah timur dan tenggara bersifat kayu. Idealnya, warna yang kita terapkan pada arah tertentu adalah warna yang mendukung elemen dari arah tersebut. Misalnya arah selatan yang bersifat api, maka warna yang mendukung arah selatan adalah warna yang bernuansa kayu dan api, artinya warna yang semu-semu hijau atau warna semu jingga, merah, pink dan ungu. Setelah memiliki pengetahuan dasar seperti tersebut diatas, seorang konsultan feng shui perlu juga mengetahui kaitan teori five elements dengan angka-angka yang ada pada feng shui metode flying star. Pada metode ini, angka 1 bersifat air, angka 2, 5 dan 8 bersifat tanah, angka 3 dan 4 bersifat kayu, angka 6 dan 7 bersifat logam serta yang terakhir, angka 9 bersifat api. Apabila dari arah hadap rumah Anda didapati ruang yang memiliki komposisi qi yang terdiri dari sitting star dan facing star angka 6 dan 9, artinya ruang tersebut memiliki komposisi yang clash karena 6 bersifat logam yang diserang oleh 9 yang bersifat api sehingga qi pada ruang ini terdapat siklus destruktif. Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu menambahkan satu elemen yang dapat menjembatani qi yang konflik ini sehingga membentuk siklus produktif dari teori five elemen. Karena itu kita akan merekomendasikan pemakaian warna bernuansa tanah yaitu warna bernuansa kuning, cream, beige, broken white, abu-abu muda maupun warna coklat, sehingga terbentuklah siklus api mendukung tanah dan tanah mendukung logam.