MEMILAH LANTAI KAYU
- Kategori Induk: LIFESTYLE & LEISURE
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Senin, 11 Jun 2012 21:58
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 3011
- 11 Jun
Lantai kayu masih menjadi favorit sebagai material penutup lantai. Tekstur dan karakternya mendatangkan kenyamanan. Kesan estetika, hangat dan alaminya tidak dapat tergantikan oleh material lantai yang lain.
Beragam jenis dan motif lantai kayu, memungkinkan penerapan dalam berbagai rancangan, mulai dari klasik hingga kontemporer. Perkembangan teknologi dalam pembuatan lantai kayu, makin memudahkan dalam pemasangan dan pemeliharaannya.
Produk lantai kayu umumnya selalu menonjolkan kekuatan permukaan seperti scratch resistance, stain resistance, dan anti bacterial. Namun jangan lupakan aspek penting lainnya yaitu aspek kesehatan dan produk ramah lingkungan. Hindari menggunakan produk lantai kayu yang menggunakan formalin tinggi pada bahan lemnya, karena bersifat karsinogen (penyebab kanker), infertilitas dan impotensi.
• Lantai kayu solid (solid wood floor)
Asli, indah, hangat dan natural, adaleh kelebihan lantai kayu solid. Jika mulai terlihat kusam, dapat dilapis akhir ulang sehingga Nampak seperti baru lagi. Biasanya lantai kayu solid dijual tanpa pelapis akhir, sehingga butuh ketrampilan khusus saat pemasangan dan pelapisan akhirnya. Lantai kayu solid rawan terhadap goresan, api dan keretakan, karenanya perlu diberi peredam supaya tidak berisik. Ukuran lantai kau solid terbatas, dikarenakan muai susut kayu terhadap kelembaban dan perubahan suhu. Lebarnya maksimal 15cm, dengan ketebalan tidak lebih dari 2 cm.
• Lantai kayu dengan teknologi layer (engineer/veneer wood floor)
Jenis lantai ini mengurangi penggunaan kayu solid, namun tetap terlihat alami menyerupai kayu asli. Lantai terdiri dari lapisan kayu yang disusun bersilangan agar stabil terhadap muai dan susut. Biasanya terdiri dari 2-3 lapisan atau lebih, yang dipress dengan suhu dan tekanan tinggi. Lapisan paling atas berupa lapisan tipis kayu asli (veneer), dan lapisan bawahnya berupa plywood atau HDF (high density fibreboard). Ketebalan veneer mempengaruhi bisa tidaknya lantai kayu ini bisa dilapis akhir ulang. Jika lapisan veneernya cukup tebal (±6 mm), maka lantai kayu dapat dilapis akhir ulang hingga 2-3 kali.
Ingin tampil beda?
Coba gunakan kayu bekas bantalan rel kereta api. Keseannya ‘rustik’ alami. Susun potongan kayu, lengkap dengan mur untuk pengikatnya. Unik!
• Lantai kayu laminasi (laminate wood floor)
Meski dari harga jauh lebih murah dibanding lantai solid dan engineer wood floor, namun ketahanan dan kekuatan lantai kayu laminasi tidaklah kalah. Lapisan atas lantai ini merupakan hasil cetakan menyerupai serat kayu yang dilapis plastic coating, dan lapisan intinya berupa HDF (High Density Fibreboard) atau MDF(Medium Density Fibreboard). Penggunaan HPL lebih baik dari DPL (Direct Pressure Laminate) sedangkan lapisan HDF lebih baik dibanding MDF. Lantai kayu laminasi mudah dibongkar pasang, untuk pemasangannya ada yang menggunakan locking system sehingga tidak memerlukan lem. Lantai jenis ini tidak dapat dilapis akhir ulang. Jika rusak, lantai ini dapat dengan mudah diganti yang baru.