Dendrobium INDAH DIPANDANG
- Kategori Induk: TIPS & ACCESSORIES
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Jumat, 27 Maret 2009 20:44
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 4014
- 27 Mar
Dua tahun belakangan ini kita dikejutkan oleh sebuah fenomena, dimana beberapa jenis tanaman menjadi tren dan digandrungi banyak orang. Sebut saja Anthurium, Aglonema, dan Euphorbia. Bahkan jenis Anthurium ada yang dijual hingga ratusan juta rupiah per pohon.
Kendati banyak jenis tanaman baru menjadi koleksi, namun sejatinya primadona para penggemar tanaman hias adalah anggrek. Pasalnya, harga anggrek tetap stabil setiap waktu. Tak peduli jenis tanaman apa yang sedang digemari. Orang boleh berganti-ganti memelihara jenis tanaman hias. Tapi, penggemar anggrek tetap bergeming.
Ada beberapa jenis anggrek yang dikenal yaitu Cattleya, Dendrobium, Grammatophylum, Oncidiu, Phalaenopsis (anggrek bulan), Spathyphyllum (anggrek tanah), dan Vanda (anggrek potong). Dari beberapa jenis tersebut Dendrobium merupakan jenis angrek yang paling populer, karena pemeliharaannya mudah dan rajin berbunga. Bahkan bunga Dendrobium dapat bertahan kurang lebih dua minggu.
Dendrobium adalah jenis anggrek asli Indonesia yang mempunyai banyak warna, bentuk, serta aroma yang khas. Anggrek ini merupakan salah satu genus anggrek terbesar yang terdapat di dunia yang hidup di dataran rendah. Diperkirakan jenis anggrek ini terdiri dari 1600 spesies. Jumlah ini bisa makin banyak, karena Dendrobium mudah disilang. Bentuk bunga anggrek Dendrobium memiliki sepal yang bentuknya hampir menyerupai segitiga dasarnya bersatu dengan kaki kolon untuk membentuk taji. Petal biasanya lebih tipis dari sepal dan bibirnya berbelah (lihat foto).
Pemeliharaan
Menanam Dendrobium tidaklah sulit, cukup sediakan media tanam dan bibit yang baik. Media tanam yang baik adalah yang tidak cepat lapuk, memudahkan akar menempel, berongga (porous) untuk sirkulasi udara, dapat menyimpan zat hara, serta tidak mudah menjadi sumber penyakit. “Media bisa berupa arang kayu, dan pecahan genteng atau bata,” kata Endi supervisor toko Trubus Cimanggis Depok. “Tetapi untuk skala komersial biasanya media yang digunakan hanya arang,” lanjutnya.
Seperti jenis angrek lain, Dendrobium dapat tumbuh sehat pada suhu 15-28 derajat celcius, dengan kelembaban yang pas, penyiraman bisa dilakukan sekali atau dua kali sehari, tergantung cuaca. Penempatan Dendrobium pun tidak boleh sembarangan. Tempat yang baik, menurut Endi adalah ditempat yang tidak terlalu teduh atau terlalu terkena sinar matahari langsung (sekitar 60 persen terkena sinar matahari). Jika memungkinkan pasang paranet diatas lokasi tanam. Namun untuk skala rumah tangga, anggrek bisa ditaruh di bawah pohon.
Selain media tanam yang baik, Dendrobium juga menginginkan nutrisi yang baik bagi pertumbuhan dan pembuangan. Tanpa nutrisi yang cocok Dendrobium tidak akan bisa tumbuh dan berbunga dengan baik. Untuk Dendrobium yang masih kecil, pupuk yang baik adalah yang banyak mengandung unsur N, yang bisa mempercepat pertumbuhan.
Sementara untuk pembungaan, pupuk yang cocok adalah yang mengandung banyak unsur P (pospor). “Pemupukan bisa dilakukan dua kali seminggu”.
Dendrobium juga memiliki musuh, yakni kutu, ulat dan jamur. Untuk itu, semprotkan insektisida atau fungisuida secara berkala satu atau dua kali sebulan. Selain indah dipandang dendrobium juga manis untuk dibudidayakan. Harganya pun stabil mulai Rp 20.000 sampai jutaan rupiah tergantung jenis. Endi mengatakan, ada dua jenis dendrobium, yakni spesies dan hybrid (hasil silangan). Jenis spesies biasanya dibeli oleh para kolektor dan harganya lebih mahal. “Makin langka biasanya harga makin mahal,” Tapi bagi pecinta berat anggrek harga tentu bukan masalah.
Tips Merawat Anggrek
- Lokasi, suhu dan kelembaban: Anggrek akan tumbuh dengan baik di dataran tinggi (di dataran rendah juga bisa hidup, tetapi harus memenuhi ketentuan yang tepat), suhu berkisar 15 - 35 derajat Celcius (suhu optimum 21 derajat Celcius) dengan sirkulasi udara yang baik. Kelembaban udara berkisar 65 - 70 %.
- Cahaya matahari: Tanaman anggrek pantang kena sinar matahari langsung, tetapi masih toleran terhadap sinar matahari pagi (antara jam 7 - 9 pagi). Anggrek yang kurang dapat cahaya matahari tumbuh kurus, berdaun sempit dan panjang, sebaliknya jika kelebihan sinar matahari daun akan menguning seperti terbakar. Anggrek akan tumbuh dengan baik jika digantung di bawah kerimbunan pohon.
- Penyiraman: Tidak ada patokan tepat untuk menyiram anggrek. Cara praktis untuk mengetahui apakah tanaman sudah perlu disiram dengan memantau kondisi media tanamnya. Penyiraman sebaiknya dengan sprayer dan air yang digunakan bebas kaporit dan senyawa kimia lainnya. Anggrek muda lebih membutuhkan banyak air, penyiraman sebaiknya 1 hari 1 kali. Untuk anggrek yang lebih besar, 2 hari sekali cukup memadai. Terlalu banyak air akan membuat anggrek mudah diserang jamur yang menyebabkan daun dan akar membusuk. Bunga anggrek sebaiknya jangan terkena air karena akan cepat rontok.
- Pemupukan: Anggrek perlu dipupuk untuk membuatnya rajin berbunga. Tips untuk memilih pupuk yang tepat adalah pilih pupuk cair (pupuk daun), unsur makro NPK harus disesuaikan dengan usia tanaman (anggrek muda memerlukan unsur N lebih banyak, sedangkan anggrek siap berbunga memerlukan unsur P lebih banyak). Pemupukan dilakukan seminggu sekali dengan dosis 1/2 sdt untuk 1 liter air. Semprotkan larutan pupuk dengan sprayer pada bagian daun dan akar. Pemupukan bisa dilakukan lebih sering dengan mengurangi dosis.
- Media tanam: Media tanam yang baik adalah yang tidak cepat lapuk, memudahkan akar menempel, berongga (porous) untuk sirkulasi udara, dapat menyimpan zat hara, serta tidak mudah menjadi sumber penyakit. Macam media adalah pakis, moss, sabut kelapa, arang kayu, pecahan batu bata atau genteng.
- Pot: Untuk pot bisa dipilih pot tanah atau plastik. Pot tanah bisa menyimpan air, sedangkan pot plastik tidak. Aggrek juga bagus ditanam di blok pakis dan digantung di bawah pohon. Secara berkala sebaiknya dilakukan repotting, misalnya 6 bulan sekali untuk memberi ruang lebih pada akar anggrek.